Masyarakat Klaten memiliki tradisi khas dalam menyambut gerhana, yakni gejog lesung. Gejog lesung adalah lima sampai enam orang memukuli lesung (tempat menumbuk padi) dengan alu (kayu penumbuk) sehingga menimbulkan irama.
Gejog lesung sebenarnya tidak langsung terkait dengan gerhana. Kesenian tradisional dari Klaten ini muncul sebagai ungkapan syukur atas melimpahnya panen padi. Sebelum lahirnya mesin penggiling padi, lesung dipakai buat memisahkan padi dari batangnya.
Namun ada kepercayaan di kalangan masyarakat Jawa pada zaman dulu bahwa gerhana matahari dan bulan terjadi karena ada raksasa Batara Kala yang memakan matahari. Manusia harus memukuli semua benda, termasuk lesung, agar Batara Kala memuntahkan lagi matahari. Gejog lesung juga dikaitkan dengan kepercayaan mengusir raksasa saat gerhana bulan.
Di klaten, gejog lesung dan lurik, tidak dapat di pisahkan😀
Video: Lomba gejog lesung di Baran, Cawas, 10-12 Agustus 2022
Sentra pembuatan lurik di Jawa berada :
Lurik Rachmad (Workshop)
Jl.Pedan- Cawas,Rt 002,Rw 001, Desa/kelurahan beji,kec:Pedan,kabupaten Klaten,Jawa Tengah 57468
082328488880(whatshapp)
Tinggalkan Balasan