Pengusaha kerajinan kain lurik asal Kabupaten Klaten ketiban durian runtuh usai nama produknya diberi nama Kain Lurik Ganjar.
TRIBUNBANTEN.COM – Pengusaha kerajinan kain lurik asal Kabupaten Klaten ketiban durian runtuh usai nama produknya diberi nama Kain Lurik Ganjar.
Owner Lurik Rahmad, Lissa Ratna Dewi Wijayanti menceritakan usaha yang diritisnya tersebut berdiri sejak tahun 1953 silam.
Usaha tersebut telah diturunkan secara teurun menurun, saat ini, kata Lissa Ratna Dewi Wijayanti, dirinya meruapakan generasi ketiga untuk melanjutkan usaha keluarga tersebut.
“Pertama kami buat inovasi kain lurik geretan, karena pembuatannya yang masih pakai alat tenun bukan mesin (ATBM) ditambah alat khusus dengan cara ditarik-tarik, makanya kami namakan lurik geretan,” ujarnya saat ditemui di tempat produksi di Desa Kwarasan Beji RT 2 RW 1, Pedan, Kabupaten Klaten,
Wow, hasilnya sangat luar biasa. Lurik Ganjar semakin dikenal luas masyarakat. Permintaan datang mulai dari dinas-dinas, kepala daerah, warga biasa di sejumlah daerah di Indonesia, bahkan sampai Malaysia.
“Iya sangat berpengaruh sekali. Semakin dikenal dan penjualannya laris. Mulai dari kepala dinas, Bupati, dekranasda. Ada juga umum dari Toraja, Sulawesi, Kalimantan hingga Malaysia,” imbuh Lissa.
Bahkan, harga kain Lurik Ganjar yang awalnya hanya Rp125 ribu per meter, naik menjadi Rp200 per meter.
“Tapi dengan kenaikan harga itu, kami juga tingkatkan kualitas. Karena selain barang, kami juga menjual kualitas,” ucapnya.
Kain Lurik Ganjar menjadi andalan produk di Lurik Rahmad. Ia pun terus mengembangkan produk tersebut dari 13 motif menjadi 20 motif. Di antaranya motif klasik, muria, bumi pertiwi, 4 dimensi, gerbong kemulyan, melodi, panorama, prambanan, borobudur.
Sentra pembuatan lurik di Jawa berada :
Lurik Rachmad (Workshop)
Jl.Pedan- Cawas,Rt 002,Rw 001, Desa/kelurahan beji,kec:Pedan,kabupaten Klaten,Jawa Tengah 57468
082328488880(whatshapp)
Tinggalkan Balasan