Language
Currency

Bangga Memakai Lurik

Tidak Minder

Bahwa warisan leluhur Nusantara bukan saja kecanggihan dan kemegahan arsitektur keraton dan bangunan2 lainnya, tetapi juga keindahan wastra Nusantara. Keindahan yang lahir dari keluhuran budi dan keindahan alam Indonesia, dari hubungan sakral semesta dan manusia. Ditenun dengan motif yang penuh makna.

Dalam kerumunan pergaulan Internasional, tetap bangga memakai kain peradaban Nusantara. Sudah saatnya kain peradaban Indonesia ‘diadu’ dengan kain peradaban dunia lainnya.

Konon, motif lurik hitam putih di pakai sebagai tolak bala, untuk keselamatan sang pemakai dari segala gangguan dalam mencapai tujuan.


Ada cerita, Lurik hitam putih pd zaman pendirian kerajaan mataram, dipakai Panembahan Senopati anak angkat dari Sultan Hadiwijoyo alias Joko Tingkir. Dan Anak Kandung dr Pemanahan.
(Sumber primer bisa di baca di kasunanan Surakarta bagian pustaka, dalam aksara jawa)

Lurik Rachmad merasa terhormat dapat menghadirkan Kain warisan leluhur bukan hanya di tempat asalnya, tetapi membawanya langsung ke pusat2 peradaban dunia modern.

Banyak cerita dan lika-liku sejarah dalam selembar kain warisan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *