Di balik sehelai kain lurik, tersimpan kisah panjang warisan budaya yang telah menenun perjalanan bangsa dari masa ke masa. Lurik, dengan garis-garis khasnya, dulunya adalah simbol kesederhanaan, dipakai oleh para petani, abdi dalem, hingga bangsawan Jawa dalam kegiatan sehari-hari. Namun, siapa sangka, kain yang dahulu erat dengan kesan tradisional ini kini menjelma menjadi ikon fashion yang digandrungi anak muda?
Lurik Rachmad hadir sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini. Dengan tetap mempertahankan teknik tradisional menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), kami menciptakan kain-kain yang bukan hanya sarat makna, tapi juga relevan dengan selera modern. Warna yang dulu hanya didominasi coklat, hitam, dan putih, kini kami hadirkan dalam spektrum warna yang cerah, lembut, hingga eksentrik — semua tetap dengan nilai estetika lokal yang kuat.
Kini, anak-anak muda mulai menjadikan kain lurik sebagai bagian dari gaya hidup. Mereka memakai lurik sebagai outer kekinian, celana kulot, bahkan sneakers dan bucket hat. Di tangan kreatif desainer muda, lurik tampil modern namun tetap anggun. Inilah bukti bahwa warisan tidak harus tinggal di lemari tua, tapi bisa berjalan di runway fashion dan jalanan kota besar.
Kami di Lurik Rachmad bangga menjadi bagian dari gerakan ini — merangkul sejarah, merajut masa depan. Kami juga membuka pelatihan menenun, sebagai wujud nyata regenerasi pengrajin muda yang siap membawa semangat tenun ke era digital.
Lurik Rachmad
Desa : kwarasan beji, Rt 002,Rw 001,
kec:Pedan, Jl.Pedan- Cawas, kabupaten Klaten,Jawa Tengah 57468
Whatshap : 082328488880
(Depan soto pak hadi beji,sebelm lapangan beji )
Tinggalkan Balasan